Mengenai Saya

Foto saya
Saya adalah mahasiswa yang masih kuliah di Perguruan tinggi di Pontianak, khususnya PGSD FKIP Untan.
Diberdayakan oleh Blogger.

Rabu, 02 Juli 2014

Teknik Non-tes part 1

      
Teknik non-tes merupakan prosedur pengumpulan data yang dirancang untuk memahami pribadi murid yang pada ummumnya bersifat kualitatif. Teknik ini tidak mengunakan alat-alat yang bersifat mengukur, tetapi hanya menggunakan alat yang bersifat menghimpun atau mendeskripsikan saja.
Teknik ini terdiri atas beberapa macam jenis, seperti observasi, angket, wawancara, sosiometri, dan studi dokumentasi.

a.       Observasi (pengamatan)
Observasi atau pengamatan merupakan cara untuk mengamati suatu keadaan atau kegiatan (tingakah laku). Alat yang paling pokok dalam teknik ini adalah panca indera, terutama penglihatan.

Teknik observasi dapat dikelompokkan ke dalam beberapa jenis, yaitu :
1.      Observasi sehari-hari, yaitu yang tidak direncanakan dengan seksama karena pengamatannya dikerjakan sambil mengerjakan tugas rutin, observasi ini juga tidak memiliki pedoman, dan dilaksanakan secara insidental terhadap tingkah laku murid yang menyimpang atau menonjol.
2.      Observasi sistematis, yaitu yang direncanakan secara seksama, serta memiliki pedoman.
3.      Observasi partisipatif, yaitu observasi dimana observer berada dalam situasi yang sedang diamati.
4.      Observasi nonpartisipatif, dalam observasi ini observer tidak turut dalam situasi kegiatan siswa.

Kelebihan Observasi
1.      Observasi merupakan teknik yang langsung dapat dipergunakan untuk memperhatikan berbagai gejala tingkah laku murid..
2.      Observasi memungkinkan pencatatan yang serempak dengan kejadian yang penting :
·         Observasi baik sekali untuk digunakan sebagai teknik untuk melengkapi data yang diperoleh dengan teknik lain.
·         Dalam observasi pengumpul data tidak perlu mempergunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang ditelaah
Kelamahan Observasi
1.      Banyak hal yang tidak dapat dicapai dengan observasi langsung.
2.      Apabila objek observasi mengetahui bahwa ia sedang diamati, ia cenderung melakukan kagiatannya dibuat-buat.
3.      Timbulnya suatu kejadian yang hendak diobservasi tidak selalu dapat diramalkan sebelumnya sehingga pengamat sukar untuk menentukan waktu yang tepat untuk melakukan observasi.
4.      Observasi banyak tergantung kepada faktor-faktor yang tidak dapat dikontrol.
Para guru di sekolah dapat menggunakan teknnik observasi dengan berbagai tujuan, seperti :
ü  Untuk mengetahui aktifitas para murid pada saat proses  belajar mengajar berlangsung.
ü  Untuk mengetahui perhatian murid terhadap pelajaran yang diberikan.



b.      Catatan Anekdot
Catatan anekdot merupakan catatn otentik hasil observasi yang menggambarkan tingkah laku murid atau peristiwa dalam situasi yang khusus. Catatan anekdot ini bisa menyangkut tingkah laku seorang murid ataupun kelompok.
Dengan menggunakan catatan anekdot, guru dapat
ü  Memperoleh pemahaman yang lebih tepat tentang perkembangan murid.
ü  Memperoleh pemahaman tentang sebab-sebab dari gejala tingkah laku murid.
ü  Memudahkan dalam menyesuaikan diri dengan kebutuhan murid.
Catatan anekdot memiliki beberapa syarat sebagai berikut :
1.      Objektif
Hal-hal yang dapat dilakukan untuk mempertahankan keobjektifitasan adalah  :
a)      catatan dibuat sendiri oleh guru
b)      pencatatan dilakukan segera setelah suatu peristiwa terjadi
c)      deskripsi dari suatu peristiwa dipisahkan dari tafsiran pencatatan sendiri
2.      Deskriptif
Catatan tentang suatu peristiwa mengenai murid hendaknya lengkap disertai dengan latar belakang, percakapan dicatat secara langsung, dan kejadian-kejadian dicatat dengan tersusun sesuai dengan kejadiannya.
3.      Selektif
Situasi yang dicatat adalah situasi yang relevan dengan tujuan dan masalah yang sedang menjadi perhatian guru sesuai dengan situasi dan keadaan murid.

Dengan catatan anekdot, guru akan lebih memahami tentang sikap, kebiasaan atau perilaku murid sehingga memudahkan untuk memberikan bimbingan kepada murid.


c.       Wawancara
Wawancara merupakan teknik mengumpulkan informasi melalui komunikasi langsung denngan responden (orang yang diminta informasi).
Wawancara sebagai teknik pengumpul data mempunyai kelebihan sebagai berikut :
1.      Teknik yang paling tepat untuk mengungkapkan keadaan pribadi murid
2.      Dapat dilakukan terhadap setiap tingkatan umur
3.      Dapat diselenggarakan serempak dengan observasi
4.      Digunakan sebagai pelengkap data yang dikumpulkan dengan teknik lain
Selain mempunyai beberapa kelebihan, teknik wawancara juga memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya :
1.      Tidak efisien
2.      Sangat tergantung kepada kesediaan kedua belah pihak

3.      Menuntut penguasaan bahasa dari pihak pewawancara

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll